JAKARTA - PT Pertamina (Persero) meminta
kepada pemerintah untuk segera mencarikan jalan keluar antisipasi
kerugian yang akan ditanggung BUMN minyak dan gas (Migas) paska
diwajibkannya Bahan Bakar Nabati (BBN) sebesar 15 persen.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, Pertamina
mengkhawatirkan kerugian yang akan diterima Pertamina paska kebijakan
pencampuran Biofeul pada solar.
"Jadi perbedaan harga CPO untuk bisa mengejar harga jual solar itu, oleh pemerintah akan dicarikan jalan keluar bagaimana mengatasinya," kata dia di Istana Presiden, Jakarta, Senin (16/3/2015).
Menurut Dwi, sebagai awal jalan keluar antisipasi kerugian, pemerintah setidaknya memberikan kompensasi terhadap harga CPO. Pasalnya, Pertamina secara langsung siap untuk mengimplementasikan kebijakan biofeul.
"Secepat mungkin bila nanti pemerintah mengeluarkan kompensasi untuk harga CPO dibandingkan harga solar, maka tentu saja kita akan langsung jalan," tutupnya.
"Jadi perbedaan harga CPO untuk bisa mengejar harga jual solar itu, oleh pemerintah akan dicarikan jalan keluar bagaimana mengatasinya," kata dia di Istana Presiden, Jakarta, Senin (16/3/2015).
Menurut Dwi, sebagai awal jalan keluar antisipasi kerugian, pemerintah setidaknya memberikan kompensasi terhadap harga CPO. Pasalnya, Pertamina secara langsung siap untuk mengimplementasikan kebijakan biofeul.
"Secepat mungkin bila nanti pemerintah mengeluarkan kompensasi untuk harga CPO dibandingkan harga solar, maka tentu saja kita akan langsung jalan," tutupnya.